Rabu, 13 Februari 2019

SULAM PITA


Ciri-ciri, Jenis, dan Langkah-langkah Pembuatan Sulam Pita



Sulam Pita merupakan seni menghias kain yang menggunakan pita sebagai bahan utamanya. Pita dijahitkan secara dekoratif menggunakan teknik tusuk hias hingga menghasilkan suatu desain hiasan yang indah.
Sulaman pita ini mulai diperkenalkan sejak pertengahan abad ke-17.
Sulaman pita memiliki keunikan tersendiri dibanding dengan sulaman benang dengan ciri-ciri khusus yang membuatnya banyak disenangi oleh para penyulam.


Ciri-ciri Sulam Pita

  • Menggunakan pita berbagai ukuran sebagai bahan utama
  • Memiliki efek tiga dimensi yang lebih jelas sebab dari ukuran pita yang cenderung lebih besar
  • Bahan pita yang beragam memberikan hasil yang lebih dekoratif



Jenis-jenis Sulam Pita

contoh dari sulam pita 

Sulam Pita Jepang

Sulaman pita jepang cenderung mirip dengan sulam benang. Aplikasi teknik teknik tusukan yang digunakan pada sulam pita juga sama dengan dengan yang diaplikasikan pada sulam benang.
Perbedaannya hanya terletak pada pengguanaan bahan utama. Jenis pita yang dipilih pada sulaman pita jepang adalah jenis satin.

Sulam Pita Eropa

Berbeda dengan sulam jepang yang pengaplikasiannya mirip dengan sulam benang, aplikasi sulam eropa jauh berbeda dengan sulam benang.
pengerjaan sulam eropa dilakukan dengan merangkai pita terlebih dahulu sebelum diaplikasikan pada bahan yang akan dihiasi.
Jenis pita yang umum dipakai pada sulam pita eropa adalah jenis pita Organdi. Pengaplikasian pita eropa banyak ditemukan pada pajangan bingka, tas, corsage, dll.
Namun pada aplikasinya, sulaman pita dapat diaplikasikan pada berbagai macam produk baik untuk hiasan pada pakaian, kerudung, tas, bandana atau pada dekorasi-dekorasi rumah seperti bantalan kursi, taplak meja, atau hiasan dinding.



Bahan untuk Sulam Pita



alat dan bahan sulam pita
123rf.com

1. Pita

Pita adalah bahan dasar yang digunakan dalam seni menyulam pita. Jenis-jenis pita yang digunakan juga berbeda-beda tergantung jenis sulamannya. yang paling umum digunakan adalah pita jenis satin, dan pita organdi
Ciri-ciri pita satin adalah bahannya sedikit lebih tebal dan cenderung kaku, seratnya rapat serta warna yang cenderung mengkilap.
Pita ini tersedia dalam berbagai macam warna dan ukuran mulai dari yang terkecil yaitu 1/8 inci sampai yang terbesar yaitu 2 inci.
Sedangkan pita Organdi bahannya cendurng lebih tipis, transparan, ringan serta seratnya cenderung lebih renggang. Kelebihan khusus dari pita Organdi adalah lebih lembut sehingga memudahkan dalam penyulaman.

2. Benang Sulam
Fungsi benang dalam sulam pita biasanya digunakan untuk membuat batang atau tangkai yang dapat memberikan kesan rapi pada sulaman.
Penggunaan benang akan membantu mempermudah pekerjaan menyulam meskipun hasilnya tampak kasar.
jarum sulam
Jarum yang paling cocok digunakan dalam aplikasi sulam ini adalah jarum Chenille sebab bentuk batang yang cenderung lebih lebar.

3. Kain
Sebenarnya kain yang digunakan dalam aplikasi sulam pita bisa menggunakan kain apa saja. Umumnya ada tiga macam kain yang dipakai yaitu kain serat alam, kain sintetis dan kain yang gabungan antara serat alam dan sintetis.
Namun, jika anda masi seorang pemula. Anda disarankan untuk menggunakan kain belacu untuk latihan. Sebab selain murah kain ini juga memiliki serat yang tidak rapat sehingga memudahkan dalam menarik pita.

4. Kertas
Kertas digunakan dalam pembuatan motif yang selanjutnya akan dijiplak pada kain atau bahan yang akan dihiasi.
Untuk motif yang akan digunakan beberapa kali sebaiknya gunakan kertas yang tidak mudah rusak seperti kertas samson.
atau anda dapat melapisi kertas dengan plastik saat akan menjiplak atau memindahkan gambar dari kertas ke kain atau bidang yang akan dihiasi.

5. Karbon
Karbon digunakan sebagai alat bantu untuk menjiplakkan gambar yang telah dibuat di kertas tadi ke kain atau bidang yang akan dihiasi. Gambar yang telah dijiplak menggunakan karbon tidak mudah terhapus kecuali saat dicuci.

6. Pembidang
Alat yang digunakan untuk membentangkan kain disebut pembidang. Bentangan dilakukan agar kain menjadi kaku sehingga memudahkan dalam proses peyulaman khususnya untuk kain yang teksturnya rapat serta pita berukuran besar.



Cara Membuat Sulam Pita

cara menyulam pita


1. Pembuatan Gambar Sulam Pita
Gambar motif awal pada sebuah kertas sebagai sketsa dengan menggunakan pensil jahit.
Pindahkan gambar ke kain yang akan dihias dengan cara menjiplak gambar sketsa awal tadi dengan dilapisi kertas karbon dibagian bawah kertas.
Gunakan jarum pentul agar gambar tidak bergeser dari tempat awal.

2. Pemasangan Kain Pada Pembidang
Setelah gambar berhasil dipindahkan ke kain, selanjutnya pasang kain yang akan disulam pada pembidang.
Caranya, letakkan kain didalam ram, timpakan lingkaran ram kecil pada kain kemudian tarik kain dengan perlahan sampai kain terbentang. Setelah kain terbentang kuatkan pengunci agar kain tidak kendur kembali.

3. Memasang Pita ke Jarum
Potong sesuai kebutuhan sulaman. runcingkan ujung pita dari ujung 1/2 cm, kemudian tusuk ditengah badan pita.
Tarik bagian pita yang panjang sambil tetap memegang jarum, pta sudak bergeser dari ujung ke lubang jarum. Simpul mati bagian pita yang satunya.

Teknik-Teknik Tusukan yang Umum Digunakan pada Sulam Pita

Ada beberapa teknik yang dapat diaplikasikan pada sulam pita yang disesuaikan dengan tujuan atau bentuk hiasan yang anda inginkan.
Berikut beberapa diantara teknik sulam pita:
  • Stem stitch
  • Feather stitch
  • Frech knot
  • Stringht sitich
  • Ribbon stitch
  • Lazy daisy
  • Spider web rose
  • Leaf stitch


Berikut beberapa contoh tas sulam pita :



tas sulam pita
MADEheart.com




tas sulam sederhana
di2quilt.blogspot.co.id




display tas sulam pita
dewismg.blogspot.co.id




sulaman pita pada tas
madeheart.com




sulam pita sederhana
contuspropiasmanos-thais.blogspot.co.id




Sekian penjelasan mengenai sulam pita. Semoga bermanfaat.
Terima Kasih.



Sumber : https://toriolo.com/sulam-pita/

Rabu, 06 Februari 2019

Pendaki Santai

Petualangan Mt. Sumbing

14-16 Desember 2018



Assalamu'alaikum, halloo, selamat datang di blog perdanaku. 
Eh, belum kenalan, okke, pertama dan yang paling utama ini yaa. Kalo kata kebanyakan orang 'tak kenal maka tak sayang'. Makanya, perkenalkan dulu, namaku Leni Istiqomah biasanya dipanggi Leni, kalo di sekolah lebih dikenal dengan panggilan Tiqom, tapi yaa terserah kalian mau panggil apa siih:v. Nah, kalo udah kenal boleh kok kalian sayang sama aku, ehehee., engga, bercanda.

Untuk pembukaan blog ini, aku mau ceritain petualanganku, petualangan anak busana di gunung Sumbing. Waaa, kira" kaya gimana yahh? Penasaran kann? (gpp PeDe dikit:v) Makanya baca sampai tuntas yaaa. Yukk.

Okke. Pertama, aku kasih tau, kalo ini tuh petualangan pertamaku naik gunung lohh. Mantab, baru perdana langsung nekat ke Sumbing, gunung tertinggi kedua di Jateng setelah Gunung Slamet, musim hujan lagi. Nah, kedua, aku mau berterima kasih dulu buat para Sahabat Jolang, yang udah ngajakin aku muncak bareng kalian, walaupun mungkin agak berat hati kali yaa, ups, siapa tau kann, hehee.

Seminggu sebelum hari H, aku di hubungi sama temen SMP ku, sebut saja namanya si Bar-Bar, dia mau muncak katanya, trus dia ngajakin aku lewat chat WhatsApp. Aku setuju aja, karna aku dari dulu emang pengin banget naik gunung tapi belum pernah kesampaian. Setelah diskusi cukup lama, kami memutuskan tujuan pendakian yaitu Mt. Sumbing via Bowongso. Disini kami akan bertualang sebanyak sepuluh anak, tujuh diantara mereka udah pernah ngerasain berada di puncak gunung dan tiga sisanya masih noob tentang itu (termasuk aku).
Setelah menyewa dan mempersiapkan alat" pendakian seperti tenda, matras, dan lainnya, hari yang kita nantikan pun tiba. 
Jum'at sore, kita kumpul di rumahnya Fida sambil packing ulang. Kita bawa enam carier kapasitas 60Lt (buat yang belum tau, carier itu tas ransel besar yang biasa dibawa para pendaki, kapasitasnya macam-macam seperti 35-50 liter, 50-80 liter, sampai yang 100 liter pun ada). Berangkat seusai azan maghrib dan sholat dahulu tentunya, menggunakan lima motor saling boncengan.
Ini Foto Pas di Perjalanan


Sampai di base camp Bowongso, Wonosobo, kira-kira pukul 9 malam dan langsung istirahat, eh ngisi perut dulu deng, pake lontong sama kering tempe bawaannya Kun-Kun, abis itu langsung pada tepar dehh, karna di separuh akhir perjalanan kita ditemani sama kabut tebal dengan jarak pandang hanya sekitar lima meter. Oiya, sebelum tidur kita registrasi dulu, supaya petugas basecamp tau tentang data diri para pendaki. Biaya registrasi sebesar 10 ribu. Pagi harinya, kita bangun tidur trus cari masjid terdekat untuk melaksnakan kewajiban sebagai umat muslim, sholat subuh. Sumpah, airnya dingin banget kek air es broo, maklum lah kita anak pesisir jadi masih kaget sama cuaca dan keadaan di lingkungan sana.  


Mengumpulkan tenaga untuk start esok hari. Pada pules banget deh, wkwk.:v

Setelah carier udah rapi dan semua ready, kita start pukul 06.00 waktu setempat. Kebayang ngga sih dinginnya jam 6 pagi di kaki gunung kaya gimana? Brrrr, nikmat lah pokoknya. Eits, btw ada pantangan loh buat kita selama berada di gunung, kami dipesan oleh petugas base camp supaya jangan ngeluh bagaimana pun kondisinya, dingin ya dirasain aja, jangan ngomong kasar dan jangan teriak-teriak. Kita dikasih bungkusan kecil air santan sama kopi supaya dijaga jangan sampai hilang dan dibawa kembali ke base camp. Aku ngga tau fungsinya biar apa, udah jadi adat mungkin ya, kita mah nurut aja. Dipinjami HT juga, buat komunikasi, maklum lah di guuung kan susah sinyal. 

Awal perjalanan masih oke-oke aja. Di kanan kiri jalan terdapat kebun-kebun milik warga, mereka menggantungkan hidupnya memang dari hasil perkebunan. Ada tembakau, kopi, sayur kooool (nggausah dinyanyiin,🤣), dan banyak lagi deh sayur lain. Setelah dapat sekitar satu jam perjalanan, mulai nih pada selfi" gitu, ngga papa, kita kan pendaki santai, hehee. Setengah jam kemudian kita sampai di parkiran swadas, tingginya 1800 MDPL (Meter Di atas Permukaan Laut). 


Lanjut jalan lagi yukk..
Setelah melewati parkiran swadas treknya mulai menyempit, ngga bisa dilewati motor. Lumayan menanjak dan licin karna memang masih sedikit basah kena embun kali ya, belum ada sinar matahari juga si sejak start tadi.

Dan..., ngga berapa lama udah pada ngeluhin laperrr., yeah, kita emang ngga sarapan dulu tadi di basecamp. Di depan ada gubuk kecil milik petani ladang, kita auto berhenti disitu. Sambil istirahat sama selfi, kita menyiapkan kompor dan alat masak lainnya. Mie instant 4 bungkus untuk 10 kepala manusia, mantab.. Tapi parah broo, asinn bett.:v teori pengiritan air ceritanya, wkwk.




Acara makannya udah kelarr., kenyang juga belom si sebenernya, tapi paling ngga bisa buat ganjel perut lah.
Lanjutt..
Tak lama terlihat sebuah gardu pandang dari bambu, ngga besar tapi cukup lah buat istirahat bentar sambil manjain mata. Tapi apesnya kita ngga bia menikmati padatnya pemukiman warga di bawah sana. Kabut terus broo,-
Ngga pake lama, kita langsung terusin perjalanan. Nhaa ini, jalanannya udah mulai nantang gaess, terjal plus licin juga. Perlahan namun pasti yahhh, kita naik teruss sambil kadang bully temen biar ada hiburan laaah.,:v

Makin keatas,  makin masuk kawasan hutan, gelap, lembab. Aroma tanah yang basah masih kecium banget. Dominan pohon di sini ditempelin sama lumut yang warnanya orens, ngga tau itu namanya lumut apa. Tapi aku pernah baca di suatu artikel, kenapa lumutnya orens itu karna ngga pernah kena sinar matahari. Hutan gunung Sumbing itu identik sama lumut orensnya lohh gengs.

Belom sampai pos 2, tapi cuaca makin buruk. Pada kecapekan pula. Kita break cukup lama di suatu lahan yang nampaknya baru direboisasi karna terbakar. "Siang-siang gini enaknya tidur," kalo ngga salah ada yang bilang kek gitu. Eeee, lha malah pada tidur beneran.
Tau ngga si? Sensasi tidur siang di gunung sambil ditemani rintik hujan kek gimana? Nikmatnya ngelebihin tidur di hotel berbintang broo, kalo ngga percaya tanyain aja sama para Jolang. Sampe ditanyain sama pendaki lain yang lagi nanjak, kecapean ya? Ya iyalahh., hahaa.






Ini nih kutipan videonya :